Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mendorong pemanfaatan digitalisasi untuk meningkatkan efektivitas penyaluran bantuan sosial (bansos) agar lebih tepat sasaran, jumlah, dan manfaat. “Lima tahun terakhir, saya menyaksikan sendiri tantangan besar dalam efektivitas program perlindungan sosial.

Dari total Rp 500 triliun anggaran bansos, hanya separuh yang benar-benar sampai kepada penerima yang berhak. Kendala utama meliputi data ganda, penerima tidak memenuhi syarat, hingga ketiadaan NIK,” ujar Luhut di Jakarta, Sabtu (8/2/2025), sebagaimana dilaporkan Antara. Dalam upaya perbaikan ini, lanjutnya, pemerintah tengah mengembangkan Data Terpadu Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sistem yang mengintegrasikan tiga pangkalan data utama: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Konsolidasi data ini akan diverifikasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dari Kementerian Dalam Negeri untuk memastikan keakuratan data penerima bansos. “Syukurlah, BPS [Badan Pusat Statistik] telah menyelesaikan finalisasi integrasi data ini, termasuk detail seperti nama, pendidikan terakhir, dan pekerjaan,” tambahnya. Selain integrasi data, jelas Luhut, pemerintah juga akan menyinkronkan informasi penerima manfaat dengan berbagai program perlindungan sosial lainnya, seperti bantuan sembako, subsidi listrik, dan elpiji (LPG), guna meningkatkan kualitas data dan efektivitas penyaluran.
Langkah ini merupakan bagian dari inisiatif Government Technology (GovTech), ekosistem digital pemerintahan yang diinstruksikan oleh Presiden untuk rampung pada Agustus mendatang. “Sistem ini diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk memastikan bansos disalurkan secara transparan, tanpa kebocoran, dan tanpa penyimpangan,” tegasnya. Digitalisasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi anggaran. Dengan integrasi dan pemutakhiran data, pemerintah dapat mengurangi kebocoran anggaran serta mengalokasikan dana bantuan secara lebih optimal, sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat yang berhak.
Dengan langkah-langkah konkret ini, dia optimistis bahwa sistem bansos yang lebih baik akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. “Saya yakin, dengan langkah besar ini, kita sedang membangun fondasi baru bagi sistem perlindungan sosial yang lebih efisien, akurat, transparan, dan berkeadilan,” ujar Luhut. Untuk berita selengkapnya, bisa cek di "sumber ini".
Komentar
Posting Komentar