Langsung ke konten utama

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Amankan Tersangka Baru

Cesc Fabregas Kecewa: Como Seharusnya Dapat Penalti Karena Handball Gatti

Pelatih Como 1907, Cesc Fabregas, mengungkapkan kekecewaannya terhadap keputusan wasit setelah insiden handball oleh bek Juventus, Federico Gatti, tidak direspon. Kekalahan Como dari Juventus menyisakan rasa pahit bagi Fabregas. Dalam pertandingan pekan ke-24 Liga Italia di Giuseppe Sinigaglia, Jumat (7/2/2025), Como harus mengakui keunggulan Juventus dengan skor 1-2. Randal Kolo Muani, pemain pinjaman dari PSG, menyumbang dua gol bagi Bianconeri, termasuk tembakan apik dari sudut sempit pada menit ke-34. 

Cesc Fabregas Kecewa

Como sempat menyamakan kedudukan melalui gol Assane Diao di akhir babak pertama (45+1). Namun, Juventus memastikan kemenangan lewat penalti di menit ke-89 setelah kiper Como, Jean Butez, melanggar Gatti. Penalti dieksekusi dengan baik oleh Kolo Muani, membawa Juventus unggul. Sebelumnya, keputusan wasit Rosario Abisso menjadi sorotan karena tidak memberikan penalti untuk Como setelah Gatti tampak menyentuh bola dengan tangan saat berduel dengan Anastasios Douvikas. Insiden di menit ke-81 tersebut bisa menjadi peluang bagi Como untuk memimpin, saat skor masih 1-1. "Kami bermain lebih baik selama 60 menit, tapi ada faktor yang di luar kendali kami," ujar Fabregas. "Ketika peluang penalti yang jelas tidak diberikan, itu menyulitkan," tambahnya. 

"Itu penalti yang jelas. Gatti menyentuh bola dan mengubah arah permainan. Kami kalah dan pergi tanpa poin," lanjutnya. Fabregas menyatakan bahwa insiden serupa sering terjadi sejak Januari. "Saya berbicara bukan untuk diri saya, tetapi untuk Como, klub, dan kota ini. Como adalah kota kecil dengan 80.000 penduduk," tegasnya. "Saya memaafkan wasit malam ini, mungkin ia tidak melihatnya. Tapi ketika VAR tidak digunakan, timbul keraguan tentang pengelolaan pertandingan," katanya. "Kami hanya meminta keadilan," ungkapnya, mengingat masa lalu sebagai pemain Arsenal dan Barcelona. 

Di sisi lain, Gatti menanggapi tuduhan Fabregas dengan menyatakan bahwa kontak seperti itu biasa terjadi dalam sepak bola. "Saat ini, bahkan sedikit sentuhan bisa berujung penalti. Pemain bertahan sering dihukum, dan dengan VAR, sulit menilai kondisi lapangan yang sebenarnya. Penalti itu tidak ada," kata Gatti, dikutip dari Sportmediaset. Untuk berita selengkapnya, cek di "sumber ini".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hasto Kristiyanto Menyajikan Bukti 1 Kontainer dalam Sidang Praperadilan Melawan KPK

Tim hukum Sekretaris Jenderal PDI-P, Hasto Kristiyanto, menyajikan satu kontainer berisi bukti tertulis dalam sidang praperadilan melawan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto mengajukan praperadilan setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan terkait mantan calon anggota legislatif PDI-P, Harun Masiku.  "Kami membawa alat bukti satu kontainer," ujar juru bicara tim hukum Hasto, Ronny Talapessy, kepada Kompas.com, Kamis (6/2/2024). Ronny menjelaskan, bukti ini akan disampaikan setelah KPK memberikan jawaban atas gugatan yang diajukan pihak Hasto pada Rabu (5/2/2025). Hasto mengajukan gugatan untuk menggugurkan status tersangkanya dalam kasus dugaan korupsi yang ditetapkan oleh KPK. KPK menuduh Hasto menyuap komisioner KPU Wahyu Setiawan untuk meloloskan Harun Masiku sebagai anggota DPR periode 2019-2024 melalui mekanisme pergantian antarwaktu.  Hasto juga dituduh menghalangi penyidikan terhadap Harun Masiku yang buron sejak 2020...

Buntut Kasus Pertamax Oplosan, Komisi XII Usulkan Revisi UU Migas Segera Dibahas

INFODUNIAKITA.com - Komisi XII DPR RI mendesak agar revisi Undang-Undang (UU) Migas segera diprioritaskan menyusul mencuatnya isu Pertamax oplosan yang terkait dengan kasus korupsi tata kelola minyak mentah di PT Pertamina Patra Niaga. Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Haryadi, menyatakan bahwa revisi ini mendesak dilakukan, mengingat pasca putusan MK tahun 2012 hingga kini belum ada perubahan signifikan dalam UU Migas. “Ini momentum yang tepat. Bersama-sama dengan Komisi XII, kami sepakat bahwa sudah saatnya UU Migas direvisi. Revisi ini penting untuk memperjelas pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pengawasan pengelolaan dan distribusi bahan bakar minyak (BBM),” ujar Bambang saat ditemui di Jakarta Timur, Kamis (27/2/2025). Bambang menambahkan revisi UU Migas akan mengatur lebih tegas mengenai pembagian tanggung jawab antara pengawasan di sektor hulu dan hilir. “Ke depan, kita ingin semua lebih jelas. Siapa yang bertanggung jawab di pengawasan, siapa yang mengurusi ...

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Amankan Tersangka Baru

INFODUNIAKITA.com   - Perkembangan kasus pembunuhan berencana terhadap TS dan anaknya AMR di Subang, Jawa Barat, terus menunjukkan kemajuan. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar berhasil menangkap tersangka baru, Abi Aulia, yang diketahui merupakan anak kedua dari tersangka Mimin. Kombes Pol Surawan, Direktur Reskrimum Polda Jabar, mengonfirmasi bahwa Abi Aulia telah ditahan. Berkas perkara tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P21 dan akan segera diproses secara hukum. "Abi Aulia sudah kami tangkap dan tahan setelah perkaranya dinyatakan P21," kata Surawan pada Jumat (28/2/2025). Sementara itu, Mimin, istri kedua Yosep Hidayah (terdakwa yang divonis 20 tahun penjara dalam kasus ini), serta anak pertamanya, Arghi Reksa, masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. "Proses terhadap mereka masih berlangsung," tambah Surawan. Pihak kepolisian berencana menggelar konferensi pers resmi terkait penangkapan ini pada pekan depan. "Kami akan meri...