Langsung ke konten utama

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Amankan Tersangka Baru

Ada Indikasi Pidana dalam Kasus Pemerasan Penonton DWP oleh Polisi, Polda Didorong Segera Bertindak

Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya didorong untuk segera bertindak terkait kasus pemerasan terhadap penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia dan Indonesia, tanpa menunggu hasil banding Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Muhammad Choirul Anam, menyatakan bahwa bukti yang terungkap dalam sidang KKEP cukup kuat untuk membuktikan adanya tindak pidana oleh anggota Polri. 

Pemerasan Penonton DWP oleh Polisi

“Fakta-fakta dalam persidangan tersebut sangat kuat dan faktual. Beberapa temuan dari Propam, baik dari Paminal maupun sidang majelis etik, menunjukkan dugaan tindak pidana,” kata Anam kepada Infoduniakita.com, Senin (3/1/2025). Anam menambahkan, “Kami mendorong agar proses pidana segera dimulai tanpa menunggu hasil banding sidang etik.” Sidang KKEP terkait kasus ini berakhir pada Jumat (24/1/2025) dengan 35 anggota Polri terlibat sebagai pelanggar. Mereka menerima sanksi berupa pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau demosi. 

Namun, mayoritas dari mereka mengajukan banding atas sanksi tersebut. Anam menjelaskan, setelah putusan sidang KKEP tingkat pertama, para pelanggar diberi waktu tiga hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan banding. Jika banding diajukan, mereka diberi waktu maksimal 21 hari untuk menyusun pembelaan, totalnya bisa mencapai 24 hari. “Kalau waktu maksimal dimanfaatkan, setiap orang kan berbeda. Sidang berlangsung setiap hari kecuali Sabtu dan Minggu, yang dihitung,” tambah Anam. Kompolnas terus memantau proses banding mengingat hampir semua dari 35 anggota polisi menyatakan banding. Sebelumnya, 18 anggota polisi diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terkait dugaan pemerasan terhadap 45 warga negara asing (WNA) asal Malaysia saat menyaksikan Djakarta Warehouse Project (DWP) di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, 13-15 Desember 2024. Ke-18 anggota polisi ini berasal dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polda Metro Jaya. 

Berdasarkan penyelidikan, barang bukti senilai Rp 2,5 miliar telah dikumpulkan. Setelah pengumuman penanganan kasus ini oleh Div Propam Polri, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengeluarkan surat telegram nomor ST/429/XII/KEP/2024 yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Pol Dwita Kumu Wardana. Sebanyak 34 anggota dari Polsek Kemayoran, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polda Metro Jaya dimutasi ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyatakan bahwa mutasi ini dalam rangka pemeriksaan kasus dugaan pemerasan penonton DWP asal Malaysia. “Ini untuk kepentingan pemeriksaan kasus pemerasan penonton DWP,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2024). Untuk informasi lebih lanjut, simak artikel terkait di situs kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Amankan Tersangka Baru

INFODUNIAKITA.com   - Perkembangan kasus pembunuhan berencana terhadap TS dan anaknya AMR di Subang, Jawa Barat, terus menunjukkan kemajuan. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar berhasil menangkap tersangka baru, Abi Aulia, yang diketahui merupakan anak kedua dari tersangka Mimin. Kombes Pol Surawan, Direktur Reskrimum Polda Jabar, mengonfirmasi bahwa Abi Aulia telah ditahan. Berkas perkara tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P21 dan akan segera diproses secara hukum. "Abi Aulia sudah kami tangkap dan tahan setelah perkaranya dinyatakan P21," kata Surawan pada Jumat (28/2/2025). Sementara itu, Mimin, istri kedua Yosep Hidayah (terdakwa yang divonis 20 tahun penjara dalam kasus ini), serta anak pertamanya, Arghi Reksa, masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. "Proses terhadap mereka masih berlangsung," tambah Surawan. Pihak kepolisian berencana menggelar konferensi pers resmi terkait penangkapan ini pada pekan depan. "Kami akan meri...

Jakarta Mencekam Kamis Malam: Hujan dan Kemacetan Parah di TB Simatupang

INFODUNIAKITA.com - Pada Kamis malam (27/2/2025), Jakarta Selatan kembali menghadapi kemacetan berat di sepanjang Jalan TB Simatupang. Hujan yang turun sejak sore hari semakin memperburuk situasi lalu lintas. Berdasarkan pantauan sekitar pukul 18.50 WIB, kemacetan terparah terlihat di area flyover Tanjung Barat menuju Pondok Indah. Salah satu pengendara, Sandro (23), yang terjebak dalam kemacetan, menyampaikan keluh kesahnya. "Kalau jam pulang kerja ditambah hujan, Jakarta jadi seperti mimpi buruk. Jalanan macet total, tidak bergerak sama sekali," ujarnya kepada Infoduniakita.com. Sebelumnya, perjalanan Sandro dari rumahnya di Jakarta Timur sempat lancar hingga akhirnya terjebak macet di sekitar flyover Tanjung Barat sekitar pukul 17.00 WIB. Hingga pukul 18.50 WIB, ia hanya mampu menempuh jarak empat kilometer. "Saat ini masih di depan High Scope. Jalannya hanya maju sedikit, lalu berhenti lagi. Begitu terus," kata Sandro. Rencana Sandro untuk pergi ke Palmerah, Ja...

KPK Dalami Peran Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah dalam Kasus Suap PAW DPR RI

INFODUNIAKITA.com   - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterlibatan mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Harun Masiku dan pengacara PDI-P Donny Tri Istiqomah terkait dugaan suap dalam proses Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI. Penyelidikan ini berlangsung saat KPK memeriksa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Rabu (26/2/2025). Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyampaikan bahwa pemeriksaan ini bertujuan mendalami peran pihak-pihak terkait dalam perkara yang sedang ditangani. "Kami sedang mendalami peran para pihak dalam perkara ini," ujarnya, Jumat (28/2/2025). Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Donny Tri Istiqomah dalam kasus suap PAW DPR RI. "Saya dimintai keterangan sebagai saksi terhadap saudara Donny Istiqomah dengan sekitar 52 pertanyaan," ujar Hasto setelah menjalani pemeriksaan. Hasto juga meneg...