Langsung ke konten utama

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Amankan Tersangka Baru

OJK Bekerja Sama dengan BPS Selenggarakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025

INFODUNIAKITA.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengadakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) pada tahun 2025 di seluruh provinsi. Mulai dari persiapan, pengumpulan data, hingga penghitungan hasil, SNLIK 2025 diharapkan dapat menjaga kualitas dan akurasi, sehingga indeks yang diperoleh benar-benar mencerminkan kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia saat ini. 

OJK Bekerja Sama dengan BPS Selenggarakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, bersama Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, hadir dalam pemantauan pelaksanaan SNLIK 2025 di Kelurahan Pegangsaan 2, Jakarta Utara, DKI Jakarta, Jumat (7/2/2025). Pada kesempatan tersebut, Friderica menyampaikan bahwa SNLIK yang dilakukan bersama BPS mengukur lima aspek: pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap, dan perilaku masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan. 

"Dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK), ada kewajiban bagi pelaku usaha jasa keuangan untuk melakukan edukasi dan literasi. Survei ini membantu mengevaluasi efektivitas program OJK,” ujar Friderica dalam siaran pers OJK yang diterbitkan Sabtu (8/2/2025). Dia menekankan bahwa sesuai studi OECD, tingkat literasi keuangan berkorelasi positif dengan kesejahteraan. “Kami terus mendorong masyarakat agar tidak hanya terliterasi tetapi juga memanfaatkan produk jasa keuangan,” lanjutnya. Sementara itu, Amalia berharap SNLIK 2025 dapat memberikan manfaat bagi kebijakan OJK di masa depan. 

“Terima kasih kepada OJK atas kerja samanya, hasil SNLIK ini akan digunakan untuk kebijakan yang lebih baik,” ucap Amalia. Witnessing SNLIK bertujuan memastikan pendataan survei dilakukan dengan benar oleh Petugas Pendata Lapangan (PPL). Witnessing juga dilakukan oleh Kantor OJK Daerah dan BPS Pusat di setiap provinsi untuk menjaga kualitas pendataan SNLIK 2025. Pendataan SNLIK 2025 berlangsung dari 22 Januari hingga 11 Februari 2024 di 34 provinsi, mencakup 120 kabupaten/kota, 8 wilayah KOJK, dengan 1.080 Blok Sensus (BS). 

Pendataan lapangan dilakukan oleh 375 Petugas Pendata Lapangan (PPL) dan 121 Petugas Pemeriksa Lapangan (PML) secara tatap muka menggunakan aplikasi Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI). Masing-masing PPL bertanggung jawab atas 2 hingga 3 wilayah BS didampingi PML. Hasil SNLIK 2025 ini akan menggambarkan kondisi literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia pada 2024. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), target inklusi keuangan Indonesia harus mencapai 90 persen pada 2024. Ini menjadi alasan utama OJK melaksanakan SNLIK 2025 untuk mengevaluasi pencapaian target tersebut. 

Untuk mencapai target tersebut, OJK menggalakkan program literasi dan inklusi keuangan melalui Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan seperti perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun, pembayaran, dan asosiasi. Selain itu, OJK dan Pemerintah Daerah juga merancang dan melaksanakan program inklusi keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Rangkaian program ini bertujuan membangun masyarakat Indonesia yang literate, educated, dan protected.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Amankan Tersangka Baru

INFODUNIAKITA.com   - Perkembangan kasus pembunuhan berencana terhadap TS dan anaknya AMR di Subang, Jawa Barat, terus menunjukkan kemajuan. Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar berhasil menangkap tersangka baru, Abi Aulia, yang diketahui merupakan anak kedua dari tersangka Mimin. Kombes Pol Surawan, Direktur Reskrimum Polda Jabar, mengonfirmasi bahwa Abi Aulia telah ditahan. Berkas perkara tersebut sudah dinyatakan lengkap atau P21 dan akan segera diproses secara hukum. "Abi Aulia sudah kami tangkap dan tahan setelah perkaranya dinyatakan P21," kata Surawan pada Jumat (28/2/2025). Sementara itu, Mimin, istri kedua Yosep Hidayah (terdakwa yang divonis 20 tahun penjara dalam kasus ini), serta anak pertamanya, Arghi Reksa, masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut. "Proses terhadap mereka masih berlangsung," tambah Surawan. Pihak kepolisian berencana menggelar konferensi pers resmi terkait penangkapan ini pada pekan depan. "Kami akan meri...

KPK Dalami Peran Harun Masiku dan Donny Tri Istiqomah dalam Kasus Suap PAW DPR RI

INFODUNIAKITA.com   - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami keterlibatan mantan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Harun Masiku dan pengacara PDI-P Donny Tri Istiqomah terkait dugaan suap dalam proses Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI. Penyelidikan ini berlangsung saat KPK memeriksa Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P, Hasto Kristiyanto, di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada Rabu (26/2/2025). Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, menyampaikan bahwa pemeriksaan ini bertujuan mendalami peran pihak-pihak terkait dalam perkara yang sedang ditangani. "Kami sedang mendalami peran para pihak dalam perkara ini," ujarnya, Jumat (28/2/2025). Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa dirinya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Donny Tri Istiqomah dalam kasus suap PAW DPR RI. "Saya dimintai keterangan sebagai saksi terhadap saudara Donny Istiqomah dengan sekitar 52 pertanyaan," ujar Hasto setelah menjalani pemeriksaan. Hasto juga meneg...

Jakarta Mencekam Kamis Malam: Hujan dan Kemacetan Parah di TB Simatupang

INFODUNIAKITA.com - Pada Kamis malam (27/2/2025), Jakarta Selatan kembali menghadapi kemacetan berat di sepanjang Jalan TB Simatupang. Hujan yang turun sejak sore hari semakin memperburuk situasi lalu lintas. Berdasarkan pantauan sekitar pukul 18.50 WIB, kemacetan terparah terlihat di area flyover Tanjung Barat menuju Pondok Indah. Salah satu pengendara, Sandro (23), yang terjebak dalam kemacetan, menyampaikan keluh kesahnya. "Kalau jam pulang kerja ditambah hujan, Jakarta jadi seperti mimpi buruk. Jalanan macet total, tidak bergerak sama sekali," ujarnya kepada Infoduniakita.com. Sebelumnya, perjalanan Sandro dari rumahnya di Jakarta Timur sempat lancar hingga akhirnya terjebak macet di sekitar flyover Tanjung Barat sekitar pukul 17.00 WIB. Hingga pukul 18.50 WIB, ia hanya mampu menempuh jarak empat kilometer. "Saat ini masih di depan High Scope. Jalannya hanya maju sedikit, lalu berhenti lagi. Begitu terus," kata Sandro. Rencana Sandro untuk pergi ke Palmerah, Ja...