INFODUNIAKITA.com - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sukses mencatatkan laba bersih sebesar Rp 7,01 triliun sepanjang tahun 2024, meningkat 22,83 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 5,7 triliun. "BSI berhasil mencetak laba bersih senilai Rp 7,01 triliun pada 2024," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam konferensi pers virtual, Kamis (6/2/2025).

Peningkatan kinerja BSI didorong oleh penyaluran pembiayaan tahun lalu sebesar Rp 278,48 triliun, tumbuh 15,88 persen (year on year/yoy). Capaian ini juga diperkuat oleh pendapatan berbasis komisi (fee-based income/FBI) yang mencapai Rp 5,51 triliun, tumbuh 32,58 persen (yoy). Rasio fee-based income (FBR) perusahaan mencapai 17,95 persen, meningkat dibandingkan periode sebelumnya. "Pertumbuhan bisnis BSI didukung implementasi strategi baru sepanjang 2024, yang menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan," tuturnya.
Selain itu, BSI mencatat peningkatan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 11,46 persen yoy menjadi Rp 327 triliun. Kinerja ini didukung oleh porsi current account saving account (CASA) atau dana murah yang mencapai 60,12 persen dari total DPK. CASA BSI tercatat sebesar Rp 197 triliun pada akhir 2024, naik 60,12 persen (yoy). Deposito mencapai Rp 130,58 triliun dan giro Rp 56,33 triliun. Menurut Hery, BSI memanfaatkan peluang dari ekosistem Islam yang unik bagi bank syariah, melalui bisnis emas dan haji, mendukung peningkatan DPK.
"Inovasi dan transformasi digital yang memudahkan transaksi juga berkontribusi positif terhadap peningkatan DPK," tambahnya. Kinerja BSI ini juga diiringi dengan rasio imbal hasil return on equity (ROE) sebesar 17,77 persen. BSI juga mencatat peningkatan aset perusahaan sebesar 15,55 persen (yoy) menjadi Rp 408,81 triliun pada akhir 2024. Rasio return on asset (ROA) perusahaan berada di level 2,49 persen.
Komentar
Posting Komentar